"Kami mengungkapkan kecaman paling keras terhadap aksi-aksi yang menyerupai aksi teroris ini," ucap juru bicara Kantor Dewan Urusan Negara China untuk Urusan Hong Kong dan Makau, Xu Luying, Rabu (14/8).
Demonstran Hong Kong kembali mengepung bandara pada Selasa (13/8) setelah berhasil melumpuhkan tempat itu sehari sebelumnya hingga membuat otoritas membatalkan seluruh penerbangan. Para pedemo memblokade dua terminal bandara hingga memicu otoritas kembali membatalkan penerbangan keberangkatan.
Selain itu, kelompok pemrotes juga dilaporkan mengikat dan memukuli seorang pria yang memakai rompi kuning. Belakangan, pria itu diketahui merupakan wartawan media pemerintah China, Global Times.
Seorang pria yang disebut China merupakan warga Provinsi Shenzhen juga dikabarkan dipukuli para pedemo. "Aksi para pemrotes sangat merusak citra Hong Kong di mata internasional dan secara serius melukai perasaan sejumlah besar saudara-saudara China," kata Xu.
"Kejahatan kekerasan yang sangat keji ini harus dihukum berat berdasarkan konstitusi," katanya menambahkan.
Xu memaparkan China "dengan tegas mendukung kepolisian dan peradilan Hong Kong untuk secara tegas menegakkan dan menggiring para penjahat ke pengadilan sesegera mungkin."