Surabaya - Polisi melakukan penggeledahan di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Jalan Kalasan Surabaya. Penggeledahan ini dilakukan usai mengangkut 43 mahasiswa ke Polrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan.
Usai menggeledah, polisi menemukan sebuah tas dengan desain logo bintang kejora. Dalam penggeledahan ini, polisi juga menemukan alat kontrasepsi, busur, dan anak panah.
Penggeledahan ini berlangsung sejak pukul 15.00 WIB. Awalnya, petugas sempat menembakkan gas air mata hingga mendobrak dua pintu pagar asrama mahasiswa papua. Saat dikonfirmasi, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leo Simarmata mengaku masih melakukan penyelidikan lebih intens.
"Kita sementara masih pendalaman dan kita lakukan penyelidikan. Ini kita bekerja keras untuk melakukan penyelidikan. Masih kita identifikasi, sementara masih kita identifikasi," papar Leo di Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan Surabaya, Sabtu (17/8/2019).
Terkait temuan tas berlogo bintang kejora, Leo juga enggan berspekulasi. Karena dia tidak ikut secara langsung dalam penggeledahan. Pihaknya juga masih akan mengidentifikasi ini lebih mendalam. "Sementara masih kita identifikasi. Saya tidak masuk ke lokasi tadi, karena yang masuk hanya terbatas saja yang melakukan penegakan hukum," imbuhnya.
Sebelumnya, suasana di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya sempat menegang. Hal ini karena polisi berencana membawa serta beberapa mahasiswa ke Mapolrestabes Surabaya untuk dimintai keterangan. Namun, Mahasiswa menolak untuk ikut.
Akhirnya setelah menunggu cukup lama, polisi melakukan tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata dan menerobos masuk. Setelah negoisasi, Mahasiswa akhirnya mau untuk dibawa ke Mapolrestabes Surabaya.