SURYAMALANG.COM, SURABAYA - INSIDEN ASRAMA MAHASISWA PAPUA DI SURABAYA - Penggeledahan itu menyita satu tas berlogo Bintang Kejora, busur dan anak panah dan botol minuman keras.
Dalam penggeledahan itu petugas menemukan tas berlogo Bintang Kejora. Awalnya, petugas berhasil masuk setelah mendobrak dua pintu pagar asrama mahasiswa Papua. Petugas yang mengenakan rompi anti peluru langsung menyebar. Mereka memeriksa satu persatu kamar di asrama dua lantai itu.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata, saat dikonfirmasi perihal barang bukti yang disita dari asrama. mengatakan sedang dalam penyelidikan. "Kami sementara masih pendalaman dan kami lakukan penyelidikan. Ini kami bekerja keras untuk melakukan penyelidikan. Masih kami identifikasi," ujar Leo.
Informasi yang belum dikonfirmasi polisi, penggeledahan itu menyita satu tas berlogo Bintang Kejora, busur dan anak panah dan botol minuman keras. Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua di Surabaya, Piter Frans Rumaseb, mengatakan, insiden ini bukan kali pertama terjadi di asrama mahasiswa Papua.
Ia berencana melaporkan kejadian ini kepada Pemerintah Provinsi Papua. "Untuk memastikan yang ada di asrama mahasiswa Papua merupakan mahasiswa yang aktif," ucap Piter. Piter mengatakan, banyak penghuni asrama sudah tidak kuliah. "Kasihan adik-adik yang memang mahasiswa Papua yang memang serius untuk kuliah," tambahnya.
Pria yang sudah 22 tahun tinggal di Surabaya ini menyebutkan, asrama diresmikan sejak 2006 oleh Pemprov Papua. Asrama selalu memiliki penanggungjawab yang biasanya sudah senior di dalam asrama.
"Itu cuma bertahan 2 tahun saja, sekarang tidak ada penanggungjawab. Akhirnya banyak orang bebas masuk ke sini," pungkasnya. willy abraham